Rabu, 23 Mei 2012

suami siaga

 SUAMI SIAGA
A.    Defenisi
Suami siaga :
-          Siap, suami hendaknya waspada dan bertindak atau mengantisipasi jika melihat tanda dan bahaya kehamilan.
-          Antar, suami hendaknya merencanakan angkutan dan menyediakan donor darah jika diperlukan.
-          Jaga, suami hendaknya mendampingi istri selama proses dan selesai persalinan.

Jadi suami siaga adalah suami yang siap menjaga istrinya sedang hamil, menyediakan tabungan bersalin, serta memberikan kewenangan untuk menggunakannya apabila terjadi masalah kehamilan. Suami siaga juga memiliki pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, persalinan, nifas dan mengutamakn keselamatan Istri.
Untuk menjadi suami yang benar-benar siaga, harus dibekali dengan pengetahuan tentang beberapa hal berikut :
1.      Upaya menyelamatkan ibu hamil
2.      Tiga terlambat, yaitu terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, dan terlambat mendapatkan pertolongan di fasilitas kesehatan.
3.      Empat terlalu, yaitu terlalu muda saat hamil, terlalu tua saat hamil, terlalu banyak anak dan terlalu dekat usia kehamilan.
4.      Perawatan kehamilan, tabungan persalinan, donor darah, tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas, serta pentingnya pencegahan dan mengatasi masalah kehamilan secara tepat
5.      Transportasi siaga dan pentingnya rujukan. Dengan demikian perhatian suami dan keluarga bertambah dalam memahami dan mengambil peran yang lebih aktif serta memberikan kasih sayang pada istri terutama pada saat sebelum kehamilan, selama kehamilan, persalinan dan sesudah persalinan

B.     Peran dan keterlibatan suami dalam kehamilan
Dukungan dan peran serta suami dalam masa kehamilan terbukti meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan, bahkan juga produksi ASI.
Partisipasi suami yang dapat dilakukan :
1.      Membantu mempertahankan dan meningkatkan kesehatan istri yang sedang hamil
2.      Memberikan perhatian dan kasih sayang kepada istri
3.      Mengajak dan mengantar istri untuk memeriksa kehamilan kefasilitas kesehatan yang terdekat minimal 4 kali selama kehamilan
4.      Memenuhi kebutuhan gizi bagi istrinya agar tidak terjadi anemia dan memperoleh istirahat yang cukup
5.      Mempelajari gejala komplikasi pada kehamilan
6.      Menyiapkan biaya melahirkan dan biaya transportasi
7.      Melakukan rujukan kefasilitas yang lebih lengkap sedini mungkin

TRIMESTER I ( masa penuh gejolak emosi )

      Selama hamil, ada begitu banyak perubahan pada ibu, Yang paling menonjol adalah perubahan emosi. Itu terjadi karena kadar hormon estrogen dan progesteron didalam tubuh berubah.maka dalam keadaan seperti ini suamilah yang paling tepat untuk membantu melalui masa-masa itu.

Beberapa hal yang bisa terjadi pada trimester I :
·         Sering mual-mual dan muntah terutama dipagi hari karena mengalami morning sicness
·         Menjadi cepat lelah dan mudah mengantuk
·         Mungkin tiba-tiba meminta atau menginginkan sesuatu yang “aneh” atau ngidam
·         Semula tampak gembira, namun dalam beberapa detik bisa mendadak nangis tersedu-sedu, merasa tertekan dan sedih tanpa sebab yang jelas

Yang dapat dilakukan suami :
·         Bawakan krekes dan air putih atau jus buah ke tempat tidur. Sehingga, begitu istri bangun dan morning sickness mendera, keluhan yang dirasakn langsung hilang. Berkat perhatian dan kasih sayang
·         Buatlah istri merasa nyaman, sehingga dapat beristirahat dan cukup tidur
·         penuhi keingininan yang diinginkan istri
·         tunjukan rasa bahagia dan antusias terhadap janin dalam kandungan dengan cara mengajak janin bicara
TRIMESTER II ( masa-masa bahagia)
Beberapa hal yang bisa terjadi pada trimester kedua :
·      emosi cendrung lebih stabil dan keluhan morning sickness juga jauh berkurang, janin mulai bergerak dan istri merasa bahagia dengan kehamilannya sehingga lebih bersemangat.
Yang dapat dilakukan suami :
·      tetap menunjukkan kalau suami mengerti dan memahami benar perubahan emosi yang cepat serta perasaan lebih peka yang dialaminya dan dampingi istri saat melakukan pemeriksaan kehamilan
TRIMESTER III ( takut dan cemas menghadapi persalinan )
Beberapa hal yang bisa terjadi pada trimester ketiga :
·           semakin dekat persalinan biasanya dia merasa semakin takut dan cemas
·           merasa penampilannya tidak menarik karena perubahan bentuk fisik
·           sering mengeluh sakit, pegal, ngilu dan berbagai rasa tidak nyaman pada tubuhnya, terutama pada punggung dan panggul.
Yang dapat dilakukan suami :
·           bantu ibu untuk mengatasi rasa cemas dan takut dalam menghadapi proses persalinan
·           puji ibu bahwa ibu tetap cantik dan menarik
·           bantu ibu untuk mengatasi keluhan-keluhannya

C.     Peran suami dalam mencegah atau mengobati komplikasi kehamilan
Suami memainkan banyak peran kunci selama kehamilan dan persalinan serta setelah bayi lahir. Keputusan dan tindakan mereka berpengaruh terhadap kesakitan dan kesehatan, kehidupan dan kematian ibu dan bayinya.
Langkah awal yang dapat dilakukan oleh suami adalah merencanakan keluarganya. Pembatasan kelahiran dan membuat jarak kelahiran paling sedikit 2 tahun, baik untuk menjaga kesehatan ibu dan anak, mengingat setiap kehamilan membawa resiko kesehatan yang potensial untuk ibu, walaupun ibu terlihat sehat dan beresiko rendah kehamilan yang tidak direncanakan sering kali menjadi berisiko karena akan membawa mereka untuk aborsi.
D.  Hal yang dilakukan suami siaga sebelum dan saat persalinan
Sebelum persalinan:
·         Siapkan kendaraan yang akan digunakan untuk ke Rumah Sakit Bersalin. Pastikan bahan bakar cukup dan mobil  dalam kondisi prima. Simpan nomor telepon taksi untuk berjaga-jaga jika tiba-tiba mobil  ngadat.
·         Minta bantuan tetangga atau kerabat terdekat. Beritahu mereka hari perkiraan lahir (HPL) bayi karena kemungkinan mereka bisa datang dan memberi bantuan lebih cepat.
·         Delegasikan tugas Anda kepada anggota keluarga yang lain jika Anda tidak bisa menemani istri saat bersalin.  Jangan biarkan istri menghadapi persalinannya sendiri.
·         Packing barang-barang Anda sendiri untuk menginap sewaktu menunggui isteri bersalin, kemas di back pack dan simpan back pack di bagasi mobil bersama koper isteri.  Termasuk yang disiapkan adalah  kamera untuk mendokumentasikan proses persalinan.
Saat persalinan:
·         Persiapkan administrasi Rumah Sakit. Lakukan segera begitu Anda tiba di Rumah Sakit untuk memperoleh kamar perawatan rawat gabung atau rooming in.
·         Dampingi istri sejak di ruang observasi hingga masuk kamar bersalin. Tenangkan ia, pijat punggungnya untuk memberi rasa nyaman secara psikologis, dan jaga privasinya dengan membatasi orang keluar masuk kamar.
·         Bantu istri melakukan IMD dan menyusui bayi. Kolostrum ASI pada 3 hari pertama  sangat baik untuk bayi sebab kaya dengan zat antibodi, protein, vitamin A dan mineral.
·         Kabarkan berita gembira kepada teman dan kerabat.
·         Urus akte kelahiran bayi -umumnya Rumah Sakit  menyediakan jasa pembuatan akte kelahiran- dan perbarui  kartu keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar