Rabu, 18 April 2012

tata laksanan inisisasi menyusu dini

1. Inisiasi dini sangat membutuhkan kesabaran dari sang ibu, dan rasa percaya diri yang tinggi, dan membutuhkan dukungan yang kuat dari sang suami dan keluarga, jadi akan membantu ibu apabila saat inisiasi menyusu dini suami atau keluarga mendampinginya.
2. Obat-obatan kimiawi, seperti Mis: pijat, aroma therapi, bergerak, hypnobirthing dan lain sebagainya coba untuk dihindari.
3. Ibulah yang menentukan posisi melahirkan, karena dia yang akan menjalaninya.
4. Setelah bayi dilahirkan, secepat mungkin keringkan bayi tanpa menghilangkan vernix yang menyamankan kulit bayi.
5. Tengkurapkan bayi di dada ibu atau perut ibu dengan skin to skin contact, selimuti keduanya dan andai memungkinkan dan dianggap perlu beri si bayi topi.
6. Biarkan bayi mencari puting ibu sendiri. ibu dapat merangsang bayi dengan sentuhan lembut dengan tidak memaksakan bayi ke puting ibunya.
7. Dukung dan bantu ibu untuk mengenali tanda-tanda atau perilaku bayi sebelum menyusu (pre-feeding) yang dapat berlangsung beberapa menit atau satu jam bahkan lebih, diantaranya:
a. Istirahat sebentar dalam keadaan siaga, menyesuaikan dengan lingkungan.
b. Memasukan tangan ke mulut, gerakan mengisap, atau mengelurkan suara.
c. Bergerak ke arah payudara.
d. Daerah areola biasanya yang menjadi sasaran.
e. Menyentuh puting susu dengan tangannya.
f. Menemukan puting susu, reflek mencari puting (rooting) melekat dengan mulut terbuka lebar.
biarkan bayi dalam posisi skin to skin contact sampai proses menyusu pertama selesai.
8. Bagi ibu-ibu yang melahirkan dengan tindakan, seperti oprasi, berikan kesempatan skin to skin contact.
9. Bayi baru DIPISAHKAN dari ibu untuk ditimbang, diukur, dicap; SETELAH MENYUSU AWAL. Tunda prosedur yang invasive seperti suntikan vit K dan menetes mata bayi.
10. Dengan rawat gabung, ibu akan mudah merespon bayi. andaikan bayi dipisahkan dari ibunya yang terjadi kemudian ibu tidak bisa merespon bayinya dengan cepat, sehingga mempunyai potensi untuk diberikan susu formula, jadi akan lebih membantu apabila bayi tetapi bersama ibunya selama 24 jam. dan selalu hindari makanan atau minuman pre-laktal.
Sumber : Sentra Laktasi Indonesia

asuhan persalinan normal

Persalinan normal adalah proses persalinan pada ibu yang hamil cukup bulan , dengan janin letak normal(letak kepala), dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan obat dan alat yang berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam serta tidak menimbulkan komplikasi pada ibu dan atau bayinya.
Proses persalinan (partus) diawali dengan terjadinya kontraksi/mules yang datang teratur setiap 10-15 menit. Kontraksi tersebut akan makin sering dan makin kuat . Proses persalinan dibagi dalam 4 tahapan yang di sebut “KALA” yang rinciannya sebagai berikut;
a. Partus Kala I: Dimulai sejak ibu bersalin mencapai pembukaan 2 -10 cm (pembukaan lengkap) . Kala I ini dibagi menjadi fase laten (lambat) yakni; pembukaan 2 - 4 cm yang bisa berlangsung sampai 12 jam dan fase aktif (cepat) yakni; pembukaan 4 -10 cm yang maksimal waktunya adalah 6 jam. Selama proses persalinan kala I ini , dokter/bidan akan memantau secara berkala terhadap : kondisi ibu , kondisi janin dan kemajuan persalinan . Sehingga bila ada dijumpai masalah atau kondisi yang tidak normal atau bahkan cenderung membahayakan ibu dan atau janin , dokter bisa segera diambil tindakan yang tepat.
a. Partus Kala II : Dimulai sejak pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi. Bagi ibu yang baru pertama kali bersalin, waktu maksimalnya adalah 2 jam , untuk ibu yang sudah pernah bersalin, waktu maksimalnya adalah 1 jam . Jika melebihi waktu tersebut , dokter akan mengambil tindakan yang tepat untuk segera melahirkan bayi , agar tidak terjadi komplikasi yang tidak diharapkan pada ibu dan bayinya.
i. Partus Kala III : Dimulai sejak lahirnya bayi sampai lahirnya plasenta (ari-ari) . Waktu yang dianggap normal untuk Partus Kala III adalah 30 menit . Dengan prosedur standar “Manajemen Aktif Kala III” dokter/bidan akan melakukan tindakan dan pengobatan tertentu untuk mempersingkat kala III dan meminimalkan jumlah perdarahan pasca persalinan.
i. Partus Kala IV : Dimulai sejak lahirnya plasenta sampai 2 jam pasca persalinan . Pada masa ini akan dilakukan pemantauan terhadap keadaaan umum ibu , tekanan darah, kontraksi rahim dan apakah ada perdarahan pasca persalinan . Setelah 2 jam pemantauan , ibu bersalin bisa pindah ke ruang rawat bersama bayinya.
Pada persalinan normal , kami menerapkan kebijakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), dimana bayi yang baru lahir setelah dibersihkan segera diletakkan di dada ibu agar bisa segera menyusu. Kebijakan yang sangat dianjurkan oleh WHO ini sangat bermanfaat dalam rangka pemberian ASI eksklusif.

ASI ekslusif

Asi eksklusif susu yang Sempurna

ASI Eksklusif (menyusui dengan ASI saja sampai bayi berumur 6 bulan) merupakan nutrisi bagi bayi berupa air susu ibu tanpa memberikan makanan tambahan, cairan, ataupun makanan lainnya, hingga berumur 6 bulan. Manfaat ASI Eksklusif adalah memberikan perlindungan yang diperlukan oleh bayi.Sebaiknya kita ibunya yang mengusahakan produksi ASI bisa meningkat dan mencukupi si bayi.

ASI eksklusif Syaratnya adalah :

Asi eksklusif
1. Hanya memberikan ASI saja sampai enam bulan
2. Menyusui dimulai 30 menit setelah bayi lahir
3. Tidak memberikan cairan atau makanan lain selain ASI, kepada bayi yang baru lahir
4. Menyusui sesuai kebutuhan bayi
5. Berikan kolustrum (ASI yang keluar pada hari pertama yang mempunyai nilai gizi tinggi)
6. Cairan lain yang boleh diberikan hanya vitamin, mineral obat dalam bentuk drop atau sirup
Hal pertama yang seorang ibu perlu ketahui adalah kandungan dari susu manusia dan susu sapi itu berbeda. Pada susu sapi kadar proteinnya lebih tinggi yaitu 3,4 persen, sedangkan susu manusia hanya 0,9 persen. Kadar laktosa di dalam susu manusia lebih besar yaitu 7 persen sedangkan di dalam susu sapi sebesar 4,8 persen.Karena itu ASI untuk otak dan susu formula untuk otot.
Laktosa sangat penting dalam proses pembentukan myelin otak. Myelin ini berfungsi untuk mengantarkan rangsangan yang diterima oleh bayi. Saat menyusu rangsangan yang diterima oleh si kecil seperti mencium bau ibunya serta mendengar dan merasakan napas sang ibu.
Sedangkan pada susu sapi kandungan yang paling tinggi adalah protein yang berfungsi membantu pembentukan otot karena sapi memang membutuhkan otot yang kuat seperti untuk bergerak atau membajak sawah.
Laktosa yang tinggi pada bayi yang baru lahir kadang bisa menyebabkan diare. Tapi kondisi ini merupakan suatu hal yang normal atau fisiologis sehingga ibu tidak perlu menghentikan pemberian ASI.
Selain itu AA dan DHA yang terkandung di dalam ASI juga dilengkapi dengan enzim lipase sehingga bisa dicerna oleh tubuh bayi. Sedangkan pada susu formula memang ada AA dan DHA tapi tidak ada enzimnya. Hal ini karena enzim lipase baru dibentuk saat bayi berusia 6-9 bulan.
Manfaat lain dari ASI yang tidak didapatkan dari susu formula adalah kandungan kolostrum yang keluar di awal-awal bayi menyusu. Kolostrum yang keluar saat bayi menyusu mengandung 1-3 juta leukosit (sel darah putih) dalam 1 ml ASI.
Memberikan ASI eksklusif terutama sangat dianjurkan untuk bayi2 yang dilahirkan dengan cara caesar. Bayi “caesar” mengalami intensitas kesakitan yang sangat tinggi dibandingkan dengan bayi lahir normal yang sudah mengalami exercise dalam proses kelahiran sebelum khirnya muncul ke dunia dan beradaptasi dengan dunia luar. Dengan memberikan Asi eksklusif, maka dapat membantu mencegah infeksi dan mengurangi rasa sakit yang diderita bayi.
Penelitian terbaru menunjukkan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif akan tumbuh menjadi anak yang lebih pintar dalam membaca, menulis dan matematika.
Dilansir Daily Mail, penelitian tersebut dibuat oleh Oxford University dan
Institute for Social and Economic Research. Ada lebih dari 10 ribu anak yang menjadi responden penelitian itu.
Dalam penelitian itu, peneliti melihat skor tes murid-murid yang dulu
mendapatkan Asi eksklusif sampai usia mereka 4 minggu dan dibandingkan dengan murid-murid yang diberi susu formula sejak baru lahir.
Menurut hasil penelitian tersebut, bayi yang mendapatkan Asi eksklusif akan tumbuh menjadi anak yang lebih pintar. IQ bayi ASI lebih tinggi 3-5 poin ketimbang yang tidak disusui.
Begitu hebatnya Asi eksklusif, efeknya langsung terlihat pada bayi yang baru empat minggu disusui ibu. Berdasarkan penelitian tersebut efek bayi Asi eksklusif terlihat saat anak duduk di sekolah dasar. Anak yang waktu bayi mendapat ASI eksklusif, lebih pintar membaca, menulis dan matematika di usia 5, 7, 11 dan 14 tahun.
Salah satu peneliti, Maria Iacovou menjelaskan, asam lemak rantai panjang (long-chain fatty acids) yang terkandung di dalam ASI membuat otak bayi berkembang. Tak hanya itu, menyusui juga membuat ikatan antara ibu dan anak lebih kuat.
Tak hanya untuk bayi, menyusui juga berguna untuk para ibu. Dengan menyusui, ibu bisa lebih terlindungi dari ancaman kanker ovarium dan payudara. Mengapa? Karena dengan menyusui memiliki efek pada keseimbangan hormon wanita.
Selain efek kesehatan, menyusui membantu ibu menurunkan berat badan usai melahirkan. Saat menyusui, 500 kalori terbakar setiap harinya.
demikian sekilas artikel asi eksklusif semoga bemanfaat.